Social Icons

Pages

Minggu, 30 Desember 2012

GANESHA MINERAL PADA MAGMATIK


Pengertian Lingkungan Magmatik :
Lingkungan magmatik dikarakteristik oleh temperatur tinggi hingga menengah dan tekanan dengan variasinya cukup lebar. Mineral yang terbentuk berhubungan dengan aktivitas magma yaitu cairan silikat panas yang menjadi bahan induk batuan beku.
Batuan beku merupakan hasil kristalisasi magma, suatu lelelhan panas yang mengandung unsur - unsur penting secara kuantitatif yaitu O, Si, Al, Ca, Mg, Na, dan K dan dalam jumlah kecil hampir semua unsur - unsur lainnya kristalisasi mineral dan magma menghasilkan konsentrasi  unsur - unsur minor dalam cairan sisa dan konsentrasi zat – zat volatile, seperti H2O, CO3, N2, senyawa sulfur dan boron serta HCl dan HF.
Larutan sisa tersebut menghasilkan pegmatite dan vein hidrotermal (urat - urat hidrotermal ) kadang – kadang terbentuk di dalam batuan beku yang telah memadat dan dalam rekahan. Rekahan dan batuan sampingnya, bahkan dapat mencapai permukaan berupa gas - gas menimbulkan fumarol – fumarol atau larutan – larutan membentuk hot spring.
Dalam lingkungan magmatik ada ada empat tipe mineral yaitu :
§   Batuan beku
§   Pegmatit
§   Vein Hidrotermal
§  Endapan – endapan hot spring serta fumarol
1. Batuan Beku
Mineralogi batuan beku cukup sederhana hanya 7 mineral atau grup mineral yang umumnya terdapat dalam jumlah banyak di dalam batuan beku yaitu kuarsa, feldspar, felsparthoid, hornblende, biotit dan olivine dan dapt diklasifikasikan sebagai mineral pembentuk utama ( essential constituens ). Beberapa mineral lain terdapat dalam jumlah kecil, antara lain magnetit, ilment, dan apatit dan diklasifiksikan sebagai pembentuk (accessory constituens ).
Mineral – mineral batuan beku baik utama maupun tambahan juga sebagai leucocratic ( batuan terang ) dan melanocratic ( batuan gelap ). Penggolongan ini juga dapat merupakan penggolongan secara kimia, memisahkan kuarsa dan sodium, potassium serta kalsium aluminosilikat dan mineral – mineral ferromagnesian ( piroksen, hornblende, bioti, dan olivine).
Tabel Mineralogi batuan beku
Leucocratic
Melanocratic
Utama
SiO2
Kuarsa, tridimit, dan kristobalit
Felspar
K-Felspar : Ortoklas, mikrolin
Perthit      : K-Felspar – albit intergrowth
Na – Ca Felspar : Plagioklas
Felsparthoid
Nephelin
Leusit
Sodalit
Kankrinit
Pada beberap batuan vulkanik
Olivin
Piroksen
Enstatit
Hipersin
Augit
Hornblende
Biotit
Tambahan
Apatit
Muskovit
Korundum
Sphene
Zirkon
Ilmenit
Magnetit
Pirit
Piorit
Tabel Klasifikasi batuan beku secara mineralogy
Mineral Pembentuk
K-Felspar/pertit terbanyak
K-Felspar plagioklas   
± sama
       Plagioklas
feldspar terbanyak
Sedikit atau
tanpa felspar
An <50%
An 50 %
Ada kuarsa
  1. Granit
  2. Rhiyolit
  1. Grano diorite
  2. Latit kuarsa
  1. Diorit Kw (tonalit)
  2. Dasit
  1. Gabro Kuarsa
  2. Basalt kuarsa
  1. Syent
  2. Tracyt
A.    Monozit
B.     Latit
  1. Gabro
  2. Basalt diatas
  1. Diorit
  2. Latit
A.Piroksen, Peridotit,       Dunit
 B.Limburgit
  1. Nefeline syent
  2. Phonolit
  1. Nepheline, Menzonit
  2. Latit funolit
  1. Essexit, Theralit
  2. Tephirit, Basanit
  1. Ijolit
  2. Leusit dan Nefelinit
Keterangan A. ( Tipe Plutonik)
                    B. ( Tipe Vulkanik )       
Pengaruh lingkungan geologi terhadap batuan akan terefleksi pada ukuran butiran mineralnya. Mineral pada batuan tipe vulkanik berbutir halus karena melalui proses pendinginan yang cepat kadang terdapat mineral butiran agak kasar disebut fenokris. Pada batuan plutonik mineral berbutiran kasar, karena pendinginan yang perlahan sehingga memberikan kesempatan Kristal tumbuh besar.  
2. Pegmatit
Pegmatit adalah batuan beku yang terbentuk dari hasil injeksi magma. Sebagian kristalisasi magmatik awal dan tekanan di sekeliling magma, maka cairan residual yang mobile akan terinjeksi dan menerobos batuan sekeliling sebagai dike, sill, stokework.
Proses kristalisasi fraksional pada magma akan membentuk suatu cairan sisa berupa cairan silikat. Cairan ini tidak selalu cai karena adanya konsentrasi volati. Bila tekanan volatile mencukupi akan menyebabkan cairan terinjeksi di sepanjang permukaan lemah pada batuan sekeliling yang mungkin merupakan bagian dari batuan beku intrusi yang sama. Dengan jalan inilah pegmatite dan vein hidrotermal terbentuk.
Pegmatite dijumpai berasosiasi dengan batuan – batuan plutonik (umumya granit).  Pegmatite – pegmatite granit umumnya terdiri dari kuarsa dan alkali feldspar, dan sedikit muskovit dan biotit. Pegmatit mempunyai tekstur besar butir kasar dan biasanya berbentuk tabular atau pipa.
Pegmatite sangat sederhana dalam hal kimiawi maupun mineralogy tapi pegmatite komplek disebabkan oleh kandungan unsure yang jarang dan mineral yang tak umum. Pegmatite penting secara ekonomi dan telah dimanfaatkan untuk keperluan industri mineral seperti : feldspar, muskovit, plugopit, turmalin, dan kuarsa.
3. Endapan Hidrotermal
Endapan hidrotermal merupakan pengembangan pegmatik dan terbentuk dari larutan yang lebih dingin dan encer. Ciri khas endapan hidrotermal adalah urat – urat ( vein ) yang mengandung sulfide, yang terbentuk karena pengisian rekan atau celah – celah pada batuan semula. Namun banyak juga yang berupa suatu massa tak teratur, yang telah mengganti sebagian atau seluruhnya.
Secara luas, endapan hidrotermal dibagi menjadi 3 tipe :
§  Endapan hipotermal terbentuk antara 300 – 500 0C
§  Endapan mesotermal terbentuk antara 200 – 300 0C
§  Endapan epitermal terbentuk antara 50 – 200 0C
Endapan hipotermal dicirikan oleh mineral kasiterit, skhelit, wolframit, dan molidenit. Kuarsa adalah geng utama yang diikuti pula oleh turmalin, topas, dan mineral silikat lainnya.
Endapan mesotermal, mineral yang mencirikannya adalah mineral sulfide( pirit, markasit, galena, sfalerit, khlakosit, bornit, enargit, tetrahedrit, urat kuarsa mengandung emas yang merupakan endapan penting.
Endapan epitermal, dicirikan oleh mineral stibirit, sinobar, perak native, sulfide perak, atau argenit, emas native, dan mineral – mineral emas lain seperti krenerit, kalaverit, dan silvanit, yang berturut – berturut menghasilkan antimon, air raksa, perak, dan emas mineral gengnya adalah kuarsa, opal, kalsit, aragonite, dolomt, fluorit, dan barit.
4. Endapan – Endapan Hidrotermal
Larutan hidrothemal kadang kala dapt permukaan dan muncul sebagai air panas. Pada umumya larutan – larutan mempunyai kadar mineral yang rendah. Mineral yang sering terdapat di sekeliling air panas adalah silica dan opalin. Namun kadang – kadang dapat dijumpai pada sejumlah kecil sulfida – sulfida.
Endapan Fumarol yang terpenting adalah endapan yang tedapat pada gunung api yang masih aktif , dengan gas –gas panas yang sangat aktif mengendapkan mineral – mineral seperti sulfur dan mineral – mineral lain seperti magnetit, molibdenit, realgan, galena, dan sfalerit. 

NIKEL INDONESIA


1. Sifat bahan galian :
Nikel logam yang sangat keras dan putih mengkilap terdapat di dalam kerak bumi sebanyak kl. 0,02%. Diantara mineral-mineral yang mempunyai arti komersil ialah pentlandit (Ni,Fe)S dan garnirit (n NiSO3 mHgSiO3.H2O).
Pada umumnya bijih nikel dibedakan sesuai dengan mineralnya menjadi bijih sulfidik yang terjadi karena replacement dan magmatic dan keduabijih silikat yang terjadi karena pelapukan (laterisasi) dari batuan ultra basa. Bijih nikel Indonesia termasuk tipe yang disebut belakanga.
2. Penyelidikan/Penambangan :
Penyelidikan bijih nikel laterit dilakukan dengan test pit. Untuk bijih sulfidik, geofisik dan pemboran inti.
Penambangan bijih nikel larerit (contoh Pomalaa) adalah pertambangan terbuka. Lapisan penutup  dikupas dengan bulldozer, bijihnya digali dengan power shovel. Bijih nikel sulfidik ditambang secara tambang terbuka atau tambang dalam tergantung keadaan cebakannya.
3.Pengolahan :
Seperti besi laterit demikian juga nikel laterit belum dikenal cara pengolahannya. Nikel sulfidik diolah secara flotasi. Kadang-kadang sebelumya dikonsentir dulu secara magnetik separation.
4. Metalurgi:
Ekstrak nikel dari bijihnya yang konvensionil dilakukan secara pyrometallurgy. Sekarang telah dtemukan proses pengolahan bijih nikel secara hydrometallurgy yaitu “ammonia – pressure leach process” dan “sulfuric acid – pressure leach process”.
Bijih laterit kadar rendah (± 1,5 %) dilebur dengan menambahkan besi dan ferrosileon dijadikan ferronickel (feronikel)
5. Penggunaan
Nikel digunakan dalam : campuran logam-logam bukan besi (non ferrous alloys), baja tahan karat, (stainless stell), baja jenis lain, melapisi logam-logam (electroplating), campuran yang tahan akan listrik dan suhu tinggi, besi tuang, katalisator, keramik, magnet, dan lain-lain.
No
Tempat ditemukan
Keadaan endapan
Reserve
Diselidiki oleh
1
2
Sulawesi Tengah
Soroako
Buluhalang
Hasil weathering dan lixiviation dari peridotit
….
700.000 ton
320.000 ton
Diens v/d Mijnbouw
1
2
3
4
Sulawesi Tenggara
Pomalaa
Tg. Pakar
Pulau Maniang
Pulau Lemo
Nikel laterit
1.372.543
62.000
PN Aneka Tambang
 

KONTAK KAMI

Minat informasi lebih lanjut silahkan kontak kami
PT. BUMI RESOURCES ORLAND
Telp : 0747-21888
Hp : 082380937425
Email : ptbumiresourcesorland@yahoo.co.id
atyonjf4302@yahoo.co.id
mars4302@yahoo.co.id

Total Tayangan Halaman

TERIMA KASIH

ATAS KUNJUNGAN ANDA KE BLOG KAMI

MINING

MINERAL AND MINING COAL
 
Minat Info Tambang Di Sini Silahkan Kontak Kami, Kami Siap Melayani Saudara (Investor). email kami: ptbumiresourcesorland@yahoo.co.id atau Hub. Langsung via Hp 082380937425 atau 0747-21888